Friday, March 27, 2009

keimanan

Adam Fatchurrozi

Saya melihat banyak anak yang dilahirkan dari keluarga yang rukun dan sangat kental dengan nuansa agama yang memang sejak kecil telah ditanamkan dalam diri mereka. Lingkungan tempat tinggal mereka juga kadang tidak jauh dari tempat ibadah yang sering mengadakan pendidikan agama. Dengan dibekali keimanan dan juga moral serta norma agama yang diajarkan, saya kira hal itu dapat menjadi pedoman hidup. Akan tetapi saya berpikir mengapa masih saja ada orang yang sejak kecil dididik dengan baik pada saat ia tumbuh dewasa ia mulai melupakan apa yang telah ia dapat.

Kita tahu bahwa orang tua tidak mungkin mendidik anaknya pada hal-hal yang tidak baik. Orang tua menginginkan anaknya tumbuh sejalan dengan imannya. Faktor yang menyebabkan hilangnya iman seseorang mungkin dimulai dari rasa kekacauan dalam dirinya. Masa remaja juga masa pubertas biasa digunakan untuk mencari jati diri yang sebenarnya, yang mungkin banyak disalah gunakan. Ini menandakan bahwa lingkungan seseorang dapat mengurangi atau bahkan menambah iman seseorang.

Hal ini tercermin pada kebobrokan moral bangsa kita, bukankah kita adalah bangsa yang beragama. Banyak ritual keagamaan dinegara kita. Tapi mengapa masih banyak terjadi korupsi? Bahkan Negara kita menyandang gelar negara kelima terkorup di dunia. Mungkin kita perlu lebih banyak menghayati nilai nilai agama dan tidak hanya menjadikannya sebagai rutinitas. Semakin modernnya dunia ini orang orang nampak seperti mulai melupakan agama mereka.

Mari kita Tanya pada diri kita masing-masing. Sudah sejauh apakah keimanan kita kepada yang maha kuasa? Sudahkah kita mencintai terhadap sesama dengan tulus ikhlas? Sudah cukupkah amal baik kita untuk mengantarkan kita menuju surga? Renungkanlah selagi kita masih diberi kesempatan untuk berbenah, inilah dunia tempat kita melakukan kesalahan untuk ditobati dan mengambil hikmahnya.

Mungkin kita juga dapat melihat banyak orang lebih mementingkan kehidupan dunia yang tidak kekal ini daripada kehidupan di akhirat. Padahal sesuai dengan firman Allah didalam Al-Qur’an yang berbunyi,

“Tidak kuciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk menyembah kepada-Ku (Allah SWT)”
Hal ini menyerukan kita untuk tetap selalu beriman kepada Allah, dan hanya kepada-Nya lah kita wajib menyembah.

Salah satu sifat manusia adalah lupa pada yang di Atas apabila telah mendapatkan kesenangan. Dan kita harus menyadari hal itu dan jangan membiarkannya berlarut-larut. Ini semua bergantung pada seberapa besar iman kita kepada-Nya.



Related Posts by Categories



0 comments: